By : anto aprizal (fmn makassar)
Pada tanggal 6 –10 Desember 2016, Indonesia tepatnya di Kota Tangerang Selatan akan menjadi tuan rumah pertemuan negosiasi putaran ke-16 RCEP (Regional comprehensive economic partnership). RCEP merupakan ruang kerjasama yang dipimpin oleh Tiongkok yang terdiri dari Australia, Jepang, India, Korea Selatan, New Zealand, Filipina, Thailand, Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Layaknya TPPA, RCEP juga merupakan skema global dalam rangka menyukseskan program FTAs milik imperialis. RCEP akan melahirkan berbagai kesepakatan, khusunya sektor perdagangan barang, jasa, bahan mentah, serta kekayaan intelektual. Hal ini yang akan melahirkan bencana bagi rakyat Indonesia. Yang dimana indonesia akan terus menerus menjadi budak oleh negara-negara imprialis.
Adapun penjelasan TPPA ( Trans-Pacifc Partnership Agreement ) Kesepakatan Kerjasama Lintas- Pasifk yang di pimpin oleh as untuk merangkul 11 negara diantaranya Jepang, Australia, Peru, Malaysia, Vietnam, New Zealand, Chili, Singapura, Kanada, Meksiko, Brunei, Filipina, Indonesia, Korea Selatan dan Taiwan yang bertujuan menyeimbangkan kembali perhatian, dan mempertahankan hegemoninya di Asia Pasifk. Dan membuat aturan yg akan mengontrol separuh perdangangan dunia. Landasan dari TPPA & RCEP ini ialah WTO ( World Trade Organization ) organisasi perdagangan dunia dan menurunkan keputusan adanya FTAs ( Free Trade and Investment Agreements ) milik imperialis yang bertujuan membuka investasi / kesepakatan perdangangan bebas di bidang ekonomi dan mengurangi hambatan untuk impor seluruh produk termasuk bahan mentah, barang manufaktur dan pelayanan atau jasa antar negara.
Dari penjelasan di atas sudah jelas bahwa indonesia akan mengalami krisis di segala penjuruh. Keberadaan FTAs akan semakin memperburuk kondisi rakyat indonesia yang akan memonopoli perdagangan secara masif. Monopoli perdangangan secara masif ini akan berdampak di bidang jasa (publik) seperti kesehatan, transportasi, komunikasi, hingga pendidikan yang akan terus menerus naik dan mesensarakan rakyat-rakyat yang kecil. Belum lagi perampasan dan monopoli atas tanah rakyat di Indonesia yang akan diambil alih oleh negara-nagara asing yang menguasai negara tercinta kita yang menitiberatkan kepentingan-kepentingan pribadi untuk ekonomi negaranya.
Masyarakat harus tahu permasalahan ini dan pemerintah yg dibawah kaki tangan rezim Jokowi-JK harus menolak neoliberal ini. Entah apalagi yang akan terjadi kedepan jika Jokowi-JK menyetujui neoliberal ini. mungkin dan kemungkinan besar indonesia akan di kuasai oleh negara-negara asing yang di komandoi oleh negara-nagara imperialis (as) yang akan membunuh perlahan-lahan rakyatnya sendiri terutama rakyat kecil. masyarakat harus sadar akan ini semoga dan semoga kita berada di dalam istana kemerdekaan bukan didepan pintu gerbang. Harapan terbesar saya pribadi memimpikan negara tercinta kita bebas dari pejajahan yang di lakukan oleh negara-nagara imperialis dan menciptakan senyuman ketentraman , menagis-tertawa kebahagian dari masyrakat indonesia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
By : Anto aprizal HMJ PLB FIP UNM (fmn) Negeriku kaya yang istimewa tapi sengsara, yah itulah Indonesiaku. Indonesia memang kaya dan istim...
-
By : anto aprizal (fmn makassar) Pada tanggal 6 –10 Desember 2016, Indonesia tepatnya di Kota Tangerang Selatan akan menjadi tuan rumah pe...
-
Kami kaum disabilitas yang hanya dianggap sebelah mata oleh manusia normal. Dimana manusia normal tersebut memberi label kepada kami sebagai...
Ewako UNM hehe
ReplyDeleteEwako UNM hehe
ReplyDeleteHahaha karna kau sy begini hahahahaha #ular
ReplyDelete